Kementerian Pertahanan atau Kemenhan RI, mengakui salah satu alasan membeli drone atau pesawat nirawak dari Turki karena harganya yang lebih murah dibanding drone negara lain.
Selain itu, dari sisi taktis dan operasional, drone buatan Turki cocok untuk dipakai di Indonesia.
Kepala Biro Informasi Pertahanan Kemenhan Brigjen TNI Frega Ferdinand Wenas Inkiriwang, saat ditanya awak media, menjelaskan dari sisi ekonomis, harganya juga relatif lebih murah dibandingkan dari produksi negara-negara lain.
Selain itu, Frega menjelaskan, bahwa pembelian pesawat nirawak dari sisi strategis dikarenakan hubungan diplomatis yang sangat baik antara RI dengan Turki.
“Terutama hubungan Presiden RI Prabowo Subianto dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan,” jelas Brigjen TNI Frega, Jumat (15/2/2025).
Ia juga memastikan mengatakan proses pembelian pesawat nirawak telah melalui proses pengkajian.
“Itu bukan proses yang sebentar, tetapi pengkajian, dan tentunya karena dalam konteks untuk membangun kekuatan, kami memilih yang terbaik, tetapi juga disesuaikan dengan anggaran yang kami punya,” ujarnya.
Sementara itu, terkait 13 poin kerja sama antara RI dengan Turki yang dilakukan pada Rabu (12/2/2025), dia berharap ke depan perusahaan patungan yang akan dibentuk oleh kedua negara dapat memproduksi secara bersama alat utama sistem senjata (alutsista) maupun alih teknologi.
Adapun penandatanganan dokumen kerja sama tersebut dilakukan oleh masing-masing pejabat tinggi kedua negara, dan disaksikan langsung Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di Istana Kepresidenan RI, Kota Bogor, pada Rabu lalu.