Wakil Ketua Parlemen Balikpapan, Budiono mengusulkan pembangunan pasar distribusi. Tapi bukan berarti membangun pasar baru, melainkan memanfaatkan pasar yang ada untuk dibuat sebagai pasar distribusi.
Tujuannya untuk pengendali inflasi bahan pokok penting (bapokting) karena merupakan kota jasa. “Rancang bangun rinci atau Detail Engineering Design nya sudah ada,” terang Budiono, Senin (24/2/2025).
Ia mengingatkan Balikpapan sebagai kota jasa, masih bergantung pada daerah penghasil. Karena itu pasar distribusi ini bisa menjadi solusi.
“Nah kita harus punya,” imbuh Budiono.
Budiono menuturkan pasar distribusi itu bisa memanfaatkan Pasar Sepinggan Balikpapan, yang ada di Balikpapan Selatan. Pasar distribusi itu, nantinya dilengkapi dengan gudang.
Segala kebutuhan pokok penting dari daerah penghasil bisa disimpan di gudang itu. Sehingga di Balikpapan tidak mengalami kekurangan yang bisa berimbas inflasi.
Untuk itu, Parlemen hanya menganggarkannya. Ia mengatakan biayanya bisa masuk pada anggaran 2026.
“Bisa melalui APBD murni maupun perubahan,” jelasnya.
Pihaknya telah menyiapkan rencana yang sesuai dengan DED. Menurutnya pasar distribusi itu dibuat dua lantai. Estimasi anggarannya antara Rp 50-Rp 100 juta.
Politisi PDIP ini bilang, pihaknya sudah melakukan inspeksi mendadak di sejumlah pasar. Parlemen Balikpapan menemukan sejumlah kenaikan harga menjelang bulan Ramadhan.
Hal itu sudah sering terjadi menjelang Ramadhan atau saat cuaca tidak bagus.
Ia bilang, dalam sidak itu yang mengalami lonjakan harga adalah harga cabai dan harga telur. Budiono menduga kenaikan harga diduga terjadi karena faktor cuaca di Balikpapan.
Terutama saat dilanda hujan dengan intensitas tinggi sehingga distribusi pun terhambat. Adapun untuk komoditas telur, dinilai karena produksinya memang kurang.