Home / Regional

Jumat, 6 Januari 2023 - 20:00 WIB

Ganeba dan Ciroes Ciptakan Kemandirian Nelayan Balikpapan

Nelayan Balikpapan membersihkan sampah lait. (Her)

Nelayan Balikpapan membersihkan sampah lait. (Her)

Eko Hariyanto – darimedia.id

Gabungan Nelayan Balikpapan, biasa dikenal Ganeba, berkomitmen untuk menciptakan kemandirian nelayan di Balikpapan. Salah satu kemandirian itu, dengan menggandeng PT Ciroes dan Bitfish serta Banana & Partners, perusahaan yang bergerak dalam bidang pengolahan sampah dan bank sampah.

Berntuk kerjasama mereka diwujudkan dengan upaya menciptakan kebersihan laut di Balikpapan, terutama di sekitar Manggar, Balikpapan Timur. Para nelayan bekerja keras membersihkan dan memanfaatkan sampah laut.

Siapa sangka, dalam satu minggu sampah laut yang dihasilkan mereka bisa mencapai 1 ton. Sampah itu kemudian akan didaur ulang perusahaan Ciroes dan Bitfish serta Banana & Partners.

Ketua Ganeba, Boben Aitarak menyampaikan nelayan di Balikpapan terbukti bisa berdaya guna. Mereka tidak hanya piawai dalam melaut. Namun juga berkomitmen untuk menjaga kebersihan laut dengan mengambil sampah-sampah yang terserak di laut.

“Program ini bagian dari upaya Ganeba menciptakan kemandirian nelayan Balikpapan. Kami bergerak tanpa campur tangan pemerintah sedikitpun,” tegas Boben, Jumat 6 Januari 2023.

Boben menegaskan kemandirian nelayan perlu dibangun agar tidak selalu bergantung kepada bantuan pemerintah.  Apalagi, selama ini ia menyesalkan tidnakan sejumlah pejabat dan perusahaan besar yang dinilainya hanya manis di mulut, tapi saat ditemui para nelayan, janji mereka tidak ada bukti implementasi. “Ibarat hari ini pisang, besok sudah berubah menjadi bubur kolak,” ujarnya, sakartis.

Untuk itu, Ganeba berkomitmen mendorong nelayan Balikappan agar bisa berinisatif memanfaatkan sampah laut. Langkah itu, dinilai Boben sebagai gerakan melestarikan habitat laut dan kemandirian para nelayan Balikpapan. Dengan cara ini para nelayan bisa mencari penghasilan sampingan di luar melaut.

Baca juga  Peserta Muktamar Pemuda Muhammadiyah Banjiri Balikpapan

“Para nelayan dalam Ganeba telah bekerjasama dengan pengelolaan limbah. Kami tergerak melestarikan laut dan membangun kemandirian untuk mencari penghasilan sampingan,” tuturnya.

Program yang dijalankan menggunakan metode pengumpulan sampah jenis plastik. Kemudian sampah laut itu ditimbang dan dikalkulasikan dua sampai empat ribu per 1 kilogram.

“Dalam satu minggu kami mengumpulkan sekitar 1 ton sampah plastik. Kalau dirupiahkan sekitar Rp 4 juta,” ujarnya.  Kemudian hasilnya dibagi untuk nelayan yang ikut dalam gerakan membersihkan laut. Langkah itu diharapkan bisa menciptakan kemandirian nelayan Balikpapan.

Ganeba memiliki slogan: dari nelayan, untuk nelayan dan kembali ke nelayan. Untuk itu para nelayan Balikpapan sangat terbuka berkolaborasi dengan pihak manapun demi kemajuan dan kemaslahatan para nelayan.

“Selama ini kita membuat program yang tidak ada kepentingan apapun, kecuali untuk kemaslahatan dan kemajuan para nelayan,” tuturnya.

Ciri Waste PT Ciroes, Dianisa Ester, mengiyakan apa yang diterangkan Boben. Ester bilang pihaknya sangat senang bekerjasama dengan Ganeba. Selain tingginya antusias dari para nelayan, mereka juga memiliki keahlian dalam menjalankan manajemen organisasi secara baik.

“Mereka sangat antusias mengumpulkan sampah limbah laut, serta manajemen organisasi. Sehingga mudah menggerakkan masyarakat setempat. Hal itu yang membuat kami senang bersinergi dengan Ganeba,” katanya.

Gabungan Nelayan Balikpapan, Ganeba. (Her)

Tentang Ganeba

Boben menjelaskan pembentukan Ganeba telah sesuai Undang-Undang Dasar 1945 untuk membantu masyarakat nelayan dalam menyampaikan aspirasinya. UUD menyebut setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul dan mengeluarkan pendapat.

“Yang penting organisasi yang menyampaikan pendapat itu bukan organisasi terlarang. Apalagi untuk menyuarakan aspirasi tentang hak-hak nelayan,” ujar Boben.

Baca juga  Kaltim Kekurangan Polisi Hutan

Ia mengakui selama ini nelayan Balikpapan kurang mendapat perhatian dari pemerintah dan pihak swasta. Padahal, kontribusi para nelayan memenuhi kebutuhan pangan masyarakat sangat penting.

Menurut Boben, masyarakat nelayan saat ini semakin pintar. Bahkan mereka cukup mengetahui beberapa program dari pemerintah dan swasta untuk pemberdayaan nelayan. Seperti bantuan program Corporate Social Responsibility atau CSR perusahaan.

“Saya saja kaget lihat nelayan itu, lebih pintar dari yang saya bayangkan. Soal-soal CSR saja mereka tau. Berarti selama ini mereka telah mendapat ilmu. Saya bersama nelayan bukan mengharapkan bantuan semata. Tapi bagaimana mereka bisa melaut dan mendapat ilmu pemberdayaan nelayan,” tuturnya.

Sejauh ini, lanjut Boben, Ganeba juga menggandeng kerjasama dengan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Balikpapan, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Balikpapan, Direktorat Polisi Air dan Udara (Polairud) Polda Kaltim serta Dinas Pangan, Pertanian, Perikanan (DP3) Balikpapan.

Kerjasama itu untuk memberi pembinaan kepada para nelayan ihwal cara melaut yang baik dan benar.

“Jadi para nelayan ini bukan hanya sekadar mendapat bantuan tetapi juga mendapat ilmu tentang bagaimana melaut yang baik dan benar,” jelas Boben.

Boben berharap kedepan untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteran para nelayan, anak-anak nelayan yang memiliki pendidikan dan skill yang bisa diakomodasi untuk bekerja di perusahaan di Balikpapan. “Misalnya di Pertamina atau instansi lain,” harapnya.

Ganeba sendiri menaungi 485 nelayan dari seluruh daerah di Balikpapan. Kedepan, pihaknya akan memperjuangkan kenyamanan para nelayan dalam melaut agar hasil tangkapannya maksimal. “Saya hanya ingin para nelayan bisa tersenyum, anak-anaknya bisa mendapat jaminan pendidikan. Tidak muluk-muluk,” tegasnya.

Editor: Herman

Image courtesy of redaksi 1 | darimedia.id

Share :

Baca Juga

Regional

Pemuda Kaltim Harus Tingkatkan Kapasitas

Regional

Kaltim Beri Penghargaan 23 Tokoh

Regional

Kaltim Siapkan Tenaga Terampil

Regional

Istana Nusantara Berkonsep Smart Forest City

Regional

Kaltim Kucurkan Miliaran untuk Korban Cianjur

Crimestory

Kejati Kaltim Bantu Tangkap DPO Sulsel

Pemilu

No Arms, No Legs, No Worries

Regional

Ekowisata Mangrove Kampung Berau Diluncurkan