Home / Internasional

Senin, 9 Oktober 2023 - 09:15 WIB

Zionis Israel Serang Kamp Pengungsi

Asap membumbung akibat serangan Zionis Israel ke Gaza Palestina. (AP Photo)

Asap membumbung akibat serangan Zionis Israel ke Gaza Palestina. (AP Photo)

darimedia.ID – Zionis Israel melesakan tembakan tak jauh dari rumah Nasser Abu Quta di Jalur Gaza Selatan, Palestina.

Peringatan evakuasi datang tak lama setelah hari mulai gelap pada Minggu (8/10/2023) malam. Sebuah tindakan pencegahan yang dimaksudkan untuk mengingatkan orang-orang mengungsi sebelum serangan udara digencarkan.

Abu Quta, 57 tahun, mengira ia dan keluarga besarnya akan aman beberapa ratus meter dari rumahnya yang telah diberi tahu akan adanya serangan Israel. Ia berkumpul dengan kerabatnya di lantai dasar bangunan empat lantai miliknya, bersiap-siap menghadapi serangan di daerah itu.

Namun dalam sekejap, sebuah ledakan menghancurkan rumahnya, 19 anggota keluarganya, termasuk istri dan sepupunya gugur, katanya. Serangan udara itu juga menewaskan lima tetangganya yang sedang berdiri di luar di kamp pengungsi yang penuh sesak, di tengah-tengah bangunan dan lorong-lorong.

Serangan udara di Rafah, sebuah kota di bagian selatan yang berbatasan dengan Mesir, terjadi ketika zionis Israel mengintensifkan pengeboman terhadap target di Jalur Gaza. Hal ini menyusul serangan besar-besaran dari pelbagai lini pejuang Hamas pada Sabtu, yang menewaskan lebih dari 700 orang di Israel hingga Minggu malam.

Baca juga  Indonesia Rawan Bencana

Hamas juga menyandera puluhan warga Israel dan menembakkan ribuan roket ke arah pusat-pusat populasi Israel, meski sebagian besar berhasil dicegat sistem pertahanan Iron Dome Israel.

Gelombang serangan udara telah menelan korban jiwa lebih dari 400 warga Palestina, termasuk puluhan perempuan dan anak-anak, demikian laporan pejabat kesehatan pada hari Ahad. Tampaknya ada beberapa serangan udara mematikan serupa di gedung-gedung pemukiman yang padat.

Militer Israel mengatakan pada Sabtu malam bahwa mereka telah menyerang berbagai kantor dan pusat komando Hamas di gedung-gedung bertingkat.

Namun Abu Quta tidak mengerti mengapa Israel menyerang rumahnya. Tidak ada pejuang Hamas di dalam gedungnya, ia bersikeras, dan keluarganya tidak diperingatkan. Mereka tidak akan tinggal di rumah mereka jika memang ada, tambah kerabatnya, Khalid.

“Ini rumah yang aman, dengan anak-anak dan perempuan,” kata Abu Quta, yang masih terguncang, sambil mengingat tragedi itu dalam potongan-potongan detail. “Debu membanjiri rumah. Ada jeritan-jeritan,” katanya. “Tidak ada dinding. Semuanya terbuka.”

Zionis Israel tidak segera menanggapi permintaan untuk berkomentar tentang serangan terhadap rumah Abu Quta. Zionis Israel mengklaim mereka melakukan serangan presisi yang ditujukan kepada para komandan militan atau lokasi operasi dan bahwa mereka tidak menargetkan warga sipil.

Baca juga  Prancis – Jerman: Dari Lawan Jadi Kawan

Mereka juga menunjuk pada praktik musuh-musuhnya dalam menanamkan pejuang di daerah-daerah sipil di seluruh wilayah pesisir yang miskin dan berpenduduk 2,3 juta jiwa, yang berada di bawah blokade darat, udara, dan laut yang parah oleh Israel dan Mesir.

Namun, kelompok-kelompok hak asasi manusia sebelumnya mengatakan bahwa pola serangan mematikan Israel terhadap rumah-rumah penduduk menunjukkan ketidakpeduliannya terhadap kehidupan warga sipil Palestina dan menyatakan hal itu sebagai kejahatan perang.

Dalam perang dan putaran pertempuran antara Israel dan militan Hamas di masa lalu, serangan udara Israel secara individu telah menewaskan banyak warga sipil – misalnya, 22 anggota keluarga yang sama dalam satu serangan pada perang berdarah tahun 2021.

Abu Quta dicengkeram kesedihan. Banyak mayat yang ditarik keluar dari bawah reruntuhan dalam keadaan hangus dan hancur, katanya. Meski ia berhasil mengidentifikasi jenazah 14 anggota keluarganya, empat jenazah anak-anak masih berada di kamar mayat, tak dapat dikenali.

Satu mayat hilang.

“Mungkin kami akan menempatkan mereka besok dalam satu kuburan,” katanya. “Semoga mereka beristirahat dengan tenang.”

Sumber: Rol

Share :

Baca Juga

Internasional

Türkiye and China: Two Great Powers Among Other Great Powers

Internasional

Prancis – Jerman: Dari Lawan Jadi Kawan

Internasional

Tiongkok: 60 Ribu Orang Tewas Akibat Covid-19 sejak Desember

Internasional

Cina Naikkan Anggaran Militer dan Diplomasi

Internasional

Israel-Hizbullah Saling Serang

Internasional

Bayi 3 Bulan Selamat dari Serangan Keji Zionis

Internasional

10 Kampus Terfavorit di Jerman

Internasional

Ribuan Warga Prancis Demonstrasi Tolak Keputusan Macron