darimedia.id – Ketidakpastian masih menaungi perekonomian global maupun domestik. Untuk menghadapi itu, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyiapkan racikan khusus yang akan menjadi fokus kebijakan tahun depan.
Jokowi menegaskan bahwa APBN 2022 harus dirancang responsif, antisipatif, dan fleksibel. Dari prinsip itu ada enam fokus kebijakan utama yang akan dijalankan pemerintah.
“Selain itu APBN 2022 juga harus mendorong kebangkitan ekonomi nasional dan mendukung reformasi struktural. Kita akan fokus pada enam kebijakan utama,” tuturnya dikutip dari siaran YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (30/11/2021).
Pertama, melanjutkan pengendalian COVID-19 dengan tetap memprioritaskan sektor kesehatan. Kedua, menjaga keberlanjutan program perlindungan sosial bagi masyarakat kurang mampu dan rentan.
Ketiga peningkatan SDM yang unggul. Keempat melanjutkan pembangunan infrastruktur dan meningkatkan kemampuan adaptasi teknologi.
“Kelima penguatan desentralisasi fiskal untuk peningkatan dan pemerataan kesejahteraan antar daerah. Keenam melanjutkan reformasi penganggaran dengan menerapkan zero base budgeting agar belanja lebih efisien,” tambahnya.
Dalam acara ini secara simbolis Jokowi menyerahkan DIPA dan Buku Daftar Alokasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa. Ada sembilan kementerian dan lembaga (K/L) yang menerima DIPA secara simbolis berdasarkan opini laporan keuangan, prioritas belanja pemerintah tahun 2022 dan kinerja pengelolaan anggaran.
Kesembilan K/L yang menerima DIPA adalah Kementerian Kesehatan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Pertanian, Kementerian Pertahanan, Kepolisian Negara Republik Indonesia, Kementerian Perhubungan, Badan Pemeriksa Keuangan, dan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. (Sum)