Pemerintah menyatakan akan melakukan impor daging kerbau dan sapi.
Jumlah masing-masing komoditas daging itu akan diimpor sebanyak 100 ribu ton.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan importasi dua komoditas daging ini sudah mendapatkan persetujuan Jokowi dalam rapat terbatas dengan seluruh jajarannya.
“Daging ini pemerintah melalui Rakortas sudah siapkan 100 ribu ton penugasan untuk Bulog berupa daging kerbau, dan ID Food RNI itu 100 ribu ton daging sapi frozen,” ujar Arief di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (24/2/2023).
Sampai saat ini menurut Arief importasi dua komoditas daging ini hanya tinggal menunggu rekomendasi teknis dari Kementerian Pertanian dan persetujuan impor dari Kementerian Perdagangan.
Bila semua sesuai rencana, targetnya importasi 200 ribu ton daging sapi dan daging kerbau ini bakal masuk ke Indonesia pertengahan Maret.
“Bapanas kita akan pastikan sampai mana prosesnya. Targetnya importasi ini bisa datang pada pertengahan Maret,” ungkap Arief.
Menurutnya, importasi daging ini akan berlangsung secara bertahap. Bisa jadi 200 ribu ton daging yang diimpor tadi proses impornya dilakukan selama setahun penuh. Yang jelas di semester dua mendatang pihaknya akan melakukan evaluasi kembali apakah perlu jumlah impor daging ditambah atau tidak.
“Jadi 100 ribu sepanjang tahun cuma dimasukkan secara bertahap. Nggak mungkin semua 100 ribu langsung masuk,” jelas Arief.
Sebagai gambaran, Kementerian Pertanian mengumumkan, kebutuhan impor daging sapi/kerbau pada tahun 2022 sebesar 266.065 ton atau turun 6,4% dibandingkan dengan realisasi impor daging kerbau/sapi pada 2021 yang sebesar 284.277 ton.
Sebelumnya pada 8 Desember 2022, telah dilakukan penerimaan sebanyak 99.932 ton daging sapi.