Puerto Andika – darimedia.ID — Nilai tukar rupiah kembali melemah. Rabu ini mata uang Indonesia melemah 0,03 persen ke level Rp 16.831 per dolar AS dari penutupan perdagangan kemarin. Yakni, di level Rp 16.826,5 per dolar AS.
Pergerakan mata uang di kawasan Asia bervariasi terhadap dolar AS.
Misalnya, Baht Thailand naik 0,43 persen, yen Jepang menguat 0,20 persen, ringgit Malaysia minus 0,06 persen.
Selanjutnya, peso Filipina malah menguat 0,38 persen, dolar Singapura menguat 0,2 persen, dan dolar Hong Kong naik 0,009 persen.
Indeks dolar AS terhadap mata uang saingannya melemah 0,35 persen ke level 99,61.
Adapun nilai tukar rupiah terhadap euro stagnan di level Rp 18.853, terhadap poundsterling Inggris menguat 0,26 persen ke level Rp 22.298, dan terhadap dolar Australia naik 0,26 persen ke level Rp 10.694.
Analis Pasar Keuangan Lukman Leong mengatakan, nilai tukar rupiah akan berkonsolidasi dengan potensi melemah terbatas terhadap dolar AS karena kekhawatiran perang tarif dan data ekonomi domestik yang lemah.
“Investor juga menantikan data PDB China. Mulai kinerja pertumbuhan ekonomi China kuartal 1-2025, lalu rilis data harga properti, penjualan ritel dan produksi industri,” jelasnya, Rabu (16/4/2025).
Ia memproyeksi, nilai tukar rupiah bergerak pada rentang Rp 16.750-Rp 16.850 per dolar AS, sepanjang hari ini.