Prastowo Widy – darimedia.ID — Presiden Rusia Vladimir Putin meminta gencatan senjata secara sepihak di Ukraina. Alasannya, karena momen Paskah.
Putin memerintahkan pasukannya mengakhiri pertempuran pukul 18.00 waktu Moskow pada Sabtu (19/4) hingga Minggu (20/4).
Mengutip Reuters, Putin memerintahkan kepala militernya, Valery Gerasimov mengatakan berdasarkan pertimbangan kemanusiaan, pihak Rusia mengumumkan gencatan senjata selama Paskah.
“Saya memerintahkan penghentian semua kegiatan militer untuk periode ini,” ujar Putin dalam sebuah pertemuan di Kremlin, Sabtu (19/4/2025).
Rusia meyakini pihak Ukraina akan mengikuti langkah Moscow.
“Saat sama, pasukan kami harus siap untuk menghalau kemungkinan pelanggaran gencatan senjata dan provokasi oleh musuh, setiap tindakan agresif,” ujar Putin, melansir Reuters.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan unit-unit pertahanan udara mereka masih terus menghalau serangan drone Rusia pada Sabtu.
Ia mengatakan hal itu menunjukkan sikap Moskow yang sebenarnya terhadap Paskah dan kehidupan masyarakat.
Presiden AS Donald Trump dan Menteri Luar Negeri Marco Rubio, pada Jumat (18/4), mengatakan bahwa mereka akan menarik diri dari upaya menengahi kesepakatan perdamaian Rusia-Ukraina.
Kecuali jika ada tanda-tanda kemajuan yang jelas dalam waktu dekat.
Perang Rusia-Ukraina berawal saat Putin memerintahkan ribuan pasukan Rusia menyeberangi perbatasan ke Ukraina pada 24 Februari 2022.
Putin berulang kali mengatakan bahwa ia ingin perang diakhiri. Dia menuntut agar Ukraina secara resmi membatalkan ambisinya untuk bergabung dengan NATO dan menarik pasukannya dari seluruh wilayah empat wilayah Ukraina yang diklaim oleh Moskow.
Namun, Ukraina menolak persyaratan tersebut karena sama saja dengan menyerah.
Putin mengatakan kepada Gerasimov bahwa Rusia menyambut baik upaya-upaya dari AS, Cina dan negara-negara BRICS untuk menemukan penyelesaian damai atas konflik tersebut.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa mereka telah memberikan instruksi tentang gencatan senjata kepada semua komandan kelompok di wilayah operasi militer khusus.