Author/ Editor: Ahmad Mulyadi
ISTANBUL, darimedia.ID — Pemerintah Turkiye akan melakukan inisiasi perpanjangan Kesepakatan Istanbul terkait pengiriman gandum ke sejumlah negara-negara yang membutuhkan. Demikian dilansir TRT World (12/3/2023).
Menurut Menteri Pertahanan Turkiye, Hulusi Akar, pihaknya yakin kesepakatan yang akan berakhir pada 18 Maret itu dapat diperpanjang mengingat respon positif dari semua pihak, termasuk Rusia dan Ukraina, dua negara penghasil gandum utama di Eropa yang juga merupakan dua negara utama yang terlibat konflik di Ukraina.
Selain Konferensi Antalya 2022, Kesepakatan Istanbul itu merupakan salah satu prestasi diplomasi Turkiye di kancah internasional terkait perannya sebagai mediator dalam konflik Ukraina. Pada kesepakatan yang dibuat pada Juli tahun lalu, Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), Turkiye, Rusia dan Ukraina menandatangani nota kesepahaman dan persetujuan untuk melanjutkan fungsi laut hitam di sekitar Ukraina sebagai jalur transportasi komoditas gandum ke berbagai negara lainnya setelah sebelumnya sempat terhenti akibat konflik Ukraina.
Turkiye sendiri merupakan negara lain memiliki wilayah cukup luas di sekitar laut hitam dan dapat membantu secara teknis dan administrasi kelancaran jalur distribusi komoditas utama di Eropa tersebut. Sebelumnya, pihak Turkiye juga sudah pernah melakukan upaya perpanjangan masa kesepakatan untuk 120 hari berikutnya terhitung sejak 19 November 2022.