Redaktur: Ahmad Mulyadi
PEKING, DARIMEDIA.ID — Di saat banyak negara sudah, sedang atau dalam waktu dekat akan mengakhiri secara total kebijakan ketat terkait Covid-19 karena kasusnya sudah sangat minim, di Tiongkok justru yang terjadi sebaliknya. Menurut laporan ZDFheute (14/1/2023), sejak Desember lalu jumlah korban meninggal akibat virus ini mencapai 60.000 jiwa.
Lonjakan korban jiwa akibat Covid-19 di Tiongkok membuat banyak negara lain khawatir. Angka tersebut, menurut mereka bisa berbeda dari angka sebenarnya. Karenanya, sejumlah negara Eropa dan WHO mendesak Peking lebih transparan terkait data perkembangan Covid-19 di negeri tirai bambu tersebut. Lonjakan kasus Covid-19 di Tiongkok ini bahkan menurut laporan tagesschau.de (14/1/2023) membuat sejumlah negara di Eropa mempertimbangkan untuk memperketat kembali kebijakan tekait Covid-19 khususnya bagi para warga asing asal Tiongkok.
Pengetatan ini khususnya di sejumlah titik seperti bandara dan pelabuhan internasional. Di spot-spot tersebut banyak bertebaran pendatang dari negara-negara luar termasuk Tiongkok. Dengan peningkatann kasus Covid-19 di Tiongkok dalam beberapa pekan terakhir ini, kemungkinan petugas bandara dan pelabuhan internasional akan menerapkan kebijakan berbeda terhadap para pendatang asing asal Tiongkok untuk meminimalisir kemungkinan penyebaran virus tersebut di Eropa.