darimedia.ID – Tantangan Kaltim ke depan, terutama begitu Ibu Kota Negara aka IKN sudah mulai beraktivitas, maka akan banyak penduduk luar yang akan datang ke provinsi ini.
Mantan Gubernur Kaltim Isran Noor berpesan pada generasi muda agar berusaha keras meningkatkan kapasitasnya. Pesan itu, ia sampaikan di tayangan Kick Andy, yang disiarkan di Youtube Metro Tv, Minggu (8/10/2023) malam.
“Pesan saya bagaimana ia mempersiapkan dirinya, meningkatkan kapasitasnya, membuka wawasannya. Sebab jika tidak begitu, ia akan tertinggal,” jelas Isran.
Isran mengingatkan, nanti orang datang dari pelbagai arah, datang ke IKN, orang bisa berbuat, ia tidak. Karena itu sumber daya manusia harus ditingkatkan. “Itu yang menjadi modal dasar bagi anak-anak muda untuk bisa fight, untuk bisa berkompetisi,” pesan Isran.
Alam yang luas dan kaya raya jika tidak diiringi kapasitas sumber daya manusia maka akan sia-sia. “Merugikan, kita hanya jadi penonton saja. Itu yang selalu saya ingatkan pada anak-anak muda, anak-anak sekolah,” ujarnya.
Selama menjabat sebagai Gubernur Kaltim, Isran mengklaim pihak Pemprov telah mempersiapkan pengembangan SDM agar bisa menyesuaikan kemungkinan dampak dari orang-orang yang berdatangan.
Salah satunya melalui program pengembangan SDM. Pemprov Kaltim memberi beasiswa sangat besar untuk anak-anak SD – mahasiswa. Selama lima tahun terakhir, beasiswa sudah diberikan pada 200 ribu orang. Total anggarannya lebih Rp 2,1 triliun.
“Number second setelah dana LPDP,” kata Isran, disambut riuh penonton di Sutudio Kick Andy.
Isran bermimpi bagaimana bisa mengurangi warga miskin di Kaltim. Selama ini bersama TNI, pihaknya membangun rumah layak huni. Dengan luasan 45 meter persegi untuk bangunan kayu dan 36 meter persegi untuk bangunan beton. “Anggarannya berasal dari dana-dana CSR di Kaltim,” ujarnya.
Saat ditanya Andy F. Noya, soal bagaimana menyeimbangkan ekologi dan ekonomi terkait IKN, Isran menjawab pembangunan IKN pasti ada dampak positif dan negatif.
“Tapi kalau hitung-hitungan, banyak dampak positifnya,” kata Isran.
Terkait bantuan dana dari Bank Dunia untuk Kaltim, Isran mengatakan dampak langsung kompensasi dana karbon itu digunakan untuk masyarakat langsung. Yang menerima orang-orang yang benar-benar merawat dan menjaga hutan Kaltim. Termasuk memberi edukasi pada yang lain.
“Kita bertanggung jawab kepada World Bank atas dana itu. Bahwa yang menerima dananya untuk masyarakat langsung yang menjaga hutan, hutan tidak dibakar, tidak dirambah sesuka-sukanya. Itu yang menerima langsung,” jelas Isran.
Isran mengatakan masyarakat Kaltim dinilai sebagai masyarakat yang sangat patuh. Meski ada pembukaan lahan usaha, mereka tidak sembarangan menebang pohon, dengan program Pemerintah Tebang Pilih indonesia, terbukti hutan sekarang masih terjaga dengan baik.
“Ini sumbangsih masyarakat Kaltim terhadap Indonesia” ujar Isran.
Pewarta: Faifai - Redaktur: Widy