KLIK BALIKPAPAN – Balikpapan sebagai kota penyangga ibu kota negara, diprediksi akan mengalami ledakan demografi. Namun, sampai saat ini IKN belum mendongkrak pertumbuhan penduduk di kota ini.
Sampai periode September 2022, dinamika penduduk terbilang normal. Belum ada pertumbuhan signifikan yang didorong keberadaan IKN. Itu disampaikan Kepala Disdukcapil Balikpapan Hasbullah Helmi.
Menurutnya jumlah penduduk di Kota Balikpapan saat ini masih normal. Rerata pertumbuhannya 1.000 jiwa per bulan. “Sekitar 6.000 jiwa dalam enam bulan terakhir. Itu masih normal,” ujarnya, Senin. Dinamika penduduk selama ini, lanjutnya, hanya berasal dari kelahiran dan pendatang.
“Tapi bukan karena dampak IKN,” jelasnya. Ia menilai indeks pertumbuhan penduduk per tahun 2021 justru kecil dibanding beberapa tahun belakangan.
“Indeks pertumbuhan penduduk di Kota Balikpapan pada akhir tahun lalu hanya 1,2 persen,” paparnya. Angka itu relatif kecil dibanding indeks tahun 2009-2010. Saat itu indeksnya mencapai empat persen atau mencapai 2.500 jiwa per bulan. Pertumbuhan penduduk yang terjadi kala itu dipicu batu bara.
“Saat batubara sedang ramai,” jelasnya.
Ia belum memastikan apakah IKN menjadi magnet yang memengaruhi jumlah penduduk di Balikpapan. Saat ini belum bisa diprediksi karena proses pembangunannya belum siginifikan. Pertumbuhan itu bisa terjadi bila proses pembangunan IKN sudah mulai berjalan.
Pemerintah Balikpapan mencatat jumlah penduduk tahun 2021 meningkat 1,01 persen atau bertambah 7.031 jiwa dibanding tahun sebelumnya. Rinciannya, jumlah penduduk 2021 mencapai 704.110 jiwa dan tahun 2020 sebanyak 697.079 jiwa.
Helmi bilang pertumbuhan itu karena Balikpapan telah menjadi kota berkembang. Kota ini juga telah memiliki infrastruktur yang bagus, termasuk adanya proyek kilang. “Pasti akan menjadi daya tarik tersendiri. Apalagi kalau pembangunan IKN sudah dimulai,” tuturnya.
I Pewarta: Taufik I Redaktur: Zen