Gunung Lewotobi semburkan vulkanik, akibat meletus tadi malam pukul 23.03 WITA. Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Lewotobi Laki-laki melaporkan bahwa gunung itu meletus.
Lantaran meletus, Gunung Lewotobi semburkan vulkanik sejauh 2 kilometer dari puncak gunung.
Telah terjadi erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, Nusa Tenggara Timur pada 24 Februari 2025 pukul 23:03 WITA dengan tinggi kolom abu teramati ± 2.000 m di atas puncak (± 3.584 m di atas permukaan laut), mengutip laporan tertulis PPGA Lewotobi Laki-laki Senin (24/2/2025).
Menurut PPGA dalam keterangan tertulisnya, kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas condong ke arah barat.
PPGA menyampaikan bahwa letusan itu terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 47,3 milimeter dan durasi satu menit 29 detik.
“Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang condong ke arah barat. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 47.3 mm dan durasi ± 1 menit 29 detik,” jelas PPGA dalam laporan yang dikeluarkan pukul 23.18 WITA.
Gunung Lewotobi Semburkan Vulkanik Tiga Kali Erupsi
PPGA Lewotobi Laki-laki melaporkan sejak sore pukul 18.00 WITA hingga pukul 23.03 WITA gunung yang terletak di Desa Nurabelen Kecamatan Ilebura tersebut mengalami tiga kali erupsi.
Tiga kali erupsi tersebut terjadi pada pukul 19.39 WITA dengan ketinggian kolom abu 700 meter, lalu pada pukul 20.27 WITA dengan tinggi kolom abu 600 meter dan pada pukul 20.49 WITA kembali mengalami erupsi dengan semburkan abu vulkano 800 meter di atas puncak.
Status Siaga III
Gunung Lewotobi semburkan vulkanik, menurut laporan PPGA dari Desa Pulolera, Kecamatan Wulanggitang mengatakan saat ini Gunung Lewotobi laki berstatus siaga atau level III.
Pada status siaga, PPGA mengimbau masyarakat tidak beraktivitas dalam radius lima kilometer dari pusat erupsi dan dan sektoral Barat Daya, Utara dan Timur Laut sejauh enam kilometer.
“Masyarakat di sekitar G. Lewotobi Laki-laki dan pengunjung/wisatawan tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 5 Km dari pusat erupsi G. Lewotobi Laki-laki dan sektoral Barat Daya – Utara – Timur Laut sejauh 6 Km,” tulis PPGA dalam laporannya.
Pemerintah mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi banjir lahar hujan. Terutama pada sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-laki.
Apalagi kalau terjadi hujan dengan intensitas tinggi terutama Desa Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Klatanlo, Hokengjaya, Boru, dan Nawakote.
Saat erupsi, masyarakat juga diimbau tetap menggunakan masker. Bisa pula penutup hidung dan mulut untuk menghindari abu vulkanik. Sehingga bisa terhindar dari penyakit gangguan pernapasan. (CNN)