Alif Sanusi – darimedia.id
Sehari jelang pembukaan Muktamar Pemuda Muhammadiyah ke-XVIII pada Rabu (22/2), peserta dari pelbagai daerah di Indonesia sudah beringsut. Mereka mulai membanjiri Balikpapan. Agenda ini diperkirakan akan dihadiri ribuan peserta dari seluruh Indonesia.
Koordinator akomodasi dan transportasi panitia pusat, Anderyan Noor mengatakan jika para peserta terus berdatangan ke Balikpapan.
“Peserta yang hadir saat ini ada 34 wilayah. Untuk proses penjemputan dari bandara ke arena dan ke hotelnya masing-masing sudah separuh propinsi dan 512 pimpinan daerah pemuda Muhammadiyah se-Indonesia,” ujarnya, dilansir situs Muhammadiyah, Selasa (21/2).
Sedikitnya 1.200 peserta diperkirakan hadir. Jumlah ini dipastikan bertambah dengan datangnya para penggembira. Seluruh delegasi ditempatkan di lima hotel berbeda.
“Kita berharap Muktamar Pemuda Muhammadiyah dimeriahkan sekali dan teman-teman Pemuda Muhammadiyah bergembira datang ke Kalimantan Timur, ke Balikpapan dengan sambutan yang hangat semua bergembira tanpa satupun yang terciderai di arena Muktamar ini,” tegas Anderyan.
Antusiasme datang ke Muktamar ditunjukkan dengan jumlah delegasi dari masing-masing daerah.
Hari ini, Selasa (21/2) PWM Jawa Timur melepas keberangkatan 80 peserta dan 111 penggembira.
Sebelumnya pada Senin (20/2), PWM Jawa Tengah melepas keberangkatan 74 delegasi. Pelepasan dipimpin langsung Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan Ketua PWM Jateng, KH M Tafsir.
Pada kesempatan itu, Ketua PWM Jateng, Tafsir berpesan agar tradisi demokratis beserta tradisi musyawarah yang teladan ditunjukkan oleh Pemuda Muhammadiyah.
“Mereka sudah konsolidasi, saya memberikan keleluasaan bagi pemuda untuk mandiri dan independen. Saya harap mereka akan menjalankan muktamar dengan penuh keadaban, etika, dan kompak. Jadi bagaimana menjaga nama baik Persyarikatan, nama baik Muhamadiyah, nama baik Jawa Tengah ditampilkan dalam muktamar yang berkeadaban nanti,” katanya.
Sedangkan Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo berpesan agar para delegasi menjaga nama baik Jawa Tengah sekaligus menunjukkan nuansa kedewasaan berdemokrasi yang selama ini telah ditampilkan Muhammadiyah. Sebab kata dia muktamar bukanlah tujuan, tapi media untuk melahirkan ide dan gagasan dalam menghadapi tantangan masa depan.
“Tadi dipesankan juga oleh Ketua PWM Jateng, Pak Tafsir, agar menjaga etika dan nama baik Jawa Tengah. Saya kira pesan yang sangat bagus. Saya menambahkan bahwa muktamar bukan tujuan tapi itu media, forum, yang bisa dipakai untuk memilih pimpinan dan selanjutnya yang dibutuhkan adalah program,” kata Ganjar.