Home / Bencana

Kamis, 2 Maret 2023 - 16:41 WIB

Frekuensi Bencana Naik 81 Persen

TANGERANG, 27/3- BANJIR BANDANG. Sejumlah personel TNI melakukan penyisiran di lokasi banjir bandang akibat  jebolnya tanggul Situ Gintung, Cirendeu, Tangerang, Jumat (27/3). Sampai berita ini diturunkan korban tewas mencapai 52 orang. FOTO ANTARA/Prasetyo Utomo/ss/NZ/09.

TANGERANG, 27/3- BANJIR BANDANG. Sejumlah personel TNI melakukan penyisiran di lokasi banjir bandang akibat jebolnya tanggul Situ Gintung, Cirendeu, Tangerang, Jumat (27/3). Sampai berita ini diturunkan korban tewas mencapai 52 orang. FOTO ANTARA/Prasetyo Utomo/ss/NZ/09.

Hidayat Taulan – darimedia.id

Jokowi menyebut frekuensi bencana di Indonesia tahun 2022, naik 81 persen dibanding tahun 2010.

Tak hanya banjir, tanah longsor dan gunung meletus, namun juga gempa bumi dan bencana non alam lainnya.

Hal itu diutarakannya saat membuka Rakornas Penanggulangan Bencana, Kamis 2 Maret 2023.

Jokowi berujar saat ini ketakutan dunia telah bergeser, bukan lagi pandemi ataupun perang, melainkan perubahan iklim.

Ia menuturkan perubahan iklim akan menyebabkan frekuensi bencana alam meningkat, termasuk di Indonesia.

Baca juga  Longsor di Gowa Telan Tiga Nyawa

Untuk itu ia meminta agar semua pihak terkait tetap siaga dan waspada bencana. Mulai dari tahap pra bencana, tanggap darurat, hingga paskabencana.

Diwartakan sebelumnya, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, Dwikorita Karnawati menilai, gempa besar yang meluluh lantakan Turki berpotensi terjadi di Indonesia.

Alasannya, seluruh wilayah di Indonesia, rawan terhadap gempa yang dipicu sesar aktif.

“Gempa Turki mengingatkan banyak negara, bahwa sesar aktif dengan pergerakan geser mendatar yang terjadi di darat, dapat mengakibatkan gempa katastrofik,” jelas Dwikorita dalam Focus Group Discussion bertajuk Lesson Learned From Turkiye Earthquakd for Mitigation Preparedness for The Next Potential Destructive Earthquake in Indonesia, Jumat 24 Februari 2023.

Baca juga  Isran Hadiri Pameran Produk Negeri

Berkaca dari gempa Turki, lanjut Dwikorita, Indonesia perlu melakukan penguatan sistem mitigasi gempa bumi. Antara lain melalui penguatan dan pengembanggan riset dan teknologi; penguatan sistem monitoring kegempaan secara kontinu dan komprehensif. (Ant)

Share :

Baca Juga

Bencana

Mengenang Tragedi Tsunami Aceh

Bencana

237 Bencana Guncang Indonesia

Bencana

Tiga Bulan Terjadi 564 Bencana

Bencana

Longsor di Gowa Telan Tiga Nyawa

Bencana

Waspadai Cuaca Ektrem

Bencana

Gunung Merapi Meletus

Bencana

Banjir Terjang Semarang

Bencana

BMKG: Gempa Turki Bisa Terjadi di Indonesia