Eko Haroyanto – darimedia.id
Puluhan rumah di Perumahan Dinar Indah di Tembalang, Semarang diterjang banjir. Bencana ini menyusul hujan deras yang terjadi pada Jumat 6 Januari 2023 sore. Banjir diperparah dengan tanggul yang diduga jebol di salah satu titik di Sungai Pengkol yang melintas di kawasan itu.
Aliran Sungai Pengkol dengan hulu di wilayah Kabupaten Semarang bermuara ke Sungai Babon di Kota Semarang. Menurut seorang warga, Yuwono (45), debit air cukup tinggi akibat kiriman dari wilayah Ungaran yang juga diguyur hujan.
“Air tiba-tiba masuk dan merendam permukiman,” katanya.
Ia mengatakan, banyak warga yang tidak sempat menyelamatkan harta bendanya. Selain itu, ada juga warga yang memilih menyelamatkan diri ke bagian atap rumah.
Petugas gabungan SAR, kepolisian dan TNI telah dikerahkan ke lokasi banjir untuk membantu evakuasi warga ke lokasi yang lebih aman. Hujan deras mengguyur wilayah Semarang dan sekitarnya sejak sore hingga malam.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika telah memperkirakan adanya potensi cuaca ekstrem di sebagian wilayah Indonesia yang berpeluang menimbulkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, genangan dan tanah longsor.
Dari prakiraan Impact – Based Forecast (IBF), daerah yang ditetapkan sebagai daerah berstatus SIAGA yaitu Provinsi Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Pemerintah mengimbau kepada warga yang bermukim di sepanjang aliran sungai dan wilayah perbukitan untuk waspada dan melakukan kesiapsiagaan.
Hidrometeorologi adalah fenomena bencana alam atau proses merusak yang terjadi di atmosfer (meteorologi), air, (hidrologi), atau lautan (oseanografi) yang berdampak besar pada lingkungan seperti hilangnya nyawa, kerusakan harta benda, hilangnya mata pencaharian, gangguan sosial ekonomi, serta kerusakan lingkungan.
Contoh bencana hidrometeorologi yaitu badai siklon tropis, badai petir, badai es, tornado, curah hujan ekstrim, banjir, hingga suhu dingin.
Melansir dari laman BMKG, Indonesia mengalami bencana hidrometeorologi dari 2010 hingga 2019 yaitu banjir, puting beliung, longsor, kekeringan, hingga kebakaran hutan dan lahan. Kejadian bencana hidrometeorologi paling banyak adalah banjir.
Editor: Herman